Eksplorasi Data Craniometry Manusia Indigenous dalam Upaya Pelacakan Pola Biogeografis pada Homo sapiens dengan Menggunakan Metode Complete Linkage Clustering
Abstract
Manusia indigenous merupakan masyarakat adat yang berasal dari berbagai belahan dunia dan memiliki karakteristik yang beragam. Karakteristik dariĀ manusia indigenous dapat dilihat dari keberagaman bentuk tengkorak. Sehingga diperlukan data pengukuran dimensi tengkorak atau craniometry yang digunakan untuk menganalisis tentang keragaman biologis dan evolusi pada manusia, termasuk manusia indigenous diberbagai wilayah. Untuk menganalisis karakteristik craniometry di setiap wilayah, dapat digunakan ilmu matematika yaitu analisis cluster. Salah satu metode pada analisis cluster adalah complete linkage clustering yang digunakan untuk melakukan pengelompokan terhadap pesebaran dari craniometry berdasarkan pada bagian tengkorak yang diukur. Pada penelitian ini digunakan data sebanyak 2524 sampel dengan 82 variabel pengukuran bagian tengkorak dan tersebar pada 30 populasi dunia. Berdasarkan hasil pengelompokan 2, 4, 6, 8, 10, dan 12 cluster diperoleh hasil bahwa hampir seluruh spesimen di seluruh subregional berada pada setiap cluster yang artinya spesimen memiliki karakteristik ukuran tengkorak yang mirip. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat jalur migrasi yang menyebabkan manusia saling berinteraksi sehingga ukuran dan bentuk tengkorak pada setiap subregional cenderung lebih beragam. Selain itu, diperoleh variabel JUB (Bijugal Breadth) atau ukuran dari lebar wajah yang menjadi variabel signifikan atau utama.